BUDIDAYA tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) seluas tiga hektare kini dilakukan di Kampung Sadang Kulon, Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang Kab.Bandung Barat. Tanaman nilam diprediksi memiliki prospek cerah bagi masyarakat sekitar desa setempat.
Kepala Bidang UMKM pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kabupaten Bandung Barat, Sumitro mengatakan, harga jual daun nilam cukup tinggi yaitu Rp 600 per kilogram. ”Dalam satu hektare bisa terdapat hingga ribuan pohon. Satu pohon bisa menghasilkan satu kilogram daun nilam,” katanya.
Selain itu, tanaman nilam bisa ditumpangsarikan dengan tanaman lain seperti jagung, bahkan kayu-kayuan. Selain mampu bertahan selama dua tahun dengan masa panen setiap dua bulan sekali, kondisi tanah dan iklim di Kabupaten Bandung Barat juga cocok dengan budi daya salah satu bahan
Sumitro menjelaskan, pengembangan tanaman nilam di Desa Ciburuy merupakan percontohan dan upaya pembibitan oleh salah satu perusahaan di Kota Bandung. ”Pasar nilam sudah sangat jelas. Kini yang terpenting adalah bisa memberdayakan masyarakat atau petani lokal sehingga kesejahteraannya meningkat,” katanya.
Dengan adanya prospek yang cukup cerah itu, maka diharapkan minat petani di daerah untuk membudidayakan tanaman nilam pun terus meningkat, sehingga nantinya di daerah tersebut menjadi sentra produksi tanaman nilam di Kab.Bandung Barat.
Dwi Iswanto, pelaksana lapangan lahan budi daya nilam, mengutarakan, ada sekitar 25 orang masyarakat Desa Ciburuy yang membudidayakan tanaman nilam minyak. ”Karena baru satu bulan ditanam, untuk panen pertama biasanya pada bulan keenam berikutnya,” katanya.
Setelah panen pertama itu, menurut Dwi, akan dilakukan sosialisasi kepada warga sekitar terkait budidaya nilam. Jika ada masyarakat yang tertarik dapat mengambil bibit dari lahan percontohan itu. (REDI MULYADI))***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar