Serat salokapatra adalah serat yang ditujukan untuk menunjukkan fungsi dan makna flora, fauna, serta bangunan dalam keraton Jogjakarta. Kemuning ditanam dalam keraton dengan maksud diambil maknanya. SESUAI dengan makna dari pohon kemuning yang merupakan lambang kesucian hati sehingga selalu berpikiran jernih.
Ron kemuning pinujar pan dadi sesarate kang wong, badhe manthen pesthi sami ngangge ron kemuning, pandhan temu giring, lan beras pinipis mangke karya lulur (Daun kemuning dikatakan sebagai syaratnya manusia, akan menikah pasti memakai. Daun kemuning, pandhan, temu giring, dan beras ditumbuk untuk dijadikan lulur).
Tak mengherankan, bila kini produksi lulur ala keraton pasti menggunakan kemuning. Karena keutamaan kemuning jugalah yang menjadi dasar dipakainya dalam upacara pernikahan. Semua itu dalam upaya agar mendapat berkah dari kemuning kuningnya bercahaya. Dan mitosnya, belum memakai lulur sudah kuning dengan sendirinya karena ditambah berkahnya kemuning.
Dalam pernikahan juga, kemuning dipakai tarub dalam hajatannya dipadu dengan daun beringin dan janur kuning. Ini dimaksud agar pengantin selalu ingat untuk selalu berbuat baik. Di keraton Jogjakarta, kemuning ditanam di belakang sitinggil yang bermakna bahwa wanita tempatnya berada di belakang pria. Bukan bermaksud merendahkan, tetapi lebih untuk melindungi.
Dalam serat salokapatra disebutkan,
Kemuning laras wanita. wanodya tuhu wewadi, datan tumut wanita tumameng ngarsa (artinya bahwa kemuning seperti wanita, di kerajaan wanita sebetulnya merupakan rahasia, wanita tidak ikut di depan). Begitulah kemuning, ia disimpan di belakang agar rahasianya tidak terumbar. Dalam perkembangannya, selain sebagai lulur, alhasil kemuning menempatkan dirinya sebagai bagian pengobatan tradisional. Di luar negeri malah kemuning sudah dibuat obat paten dengan nama Tongzhongling. Berikut beberapa racikan yang mengandalkan kemuning. Purwanti
Keputihan
Bahan: Daun kemuning 1/2 gengam, daun pacar kuku 1/2 gengam, tapak liman 2 gram, temu kunci 2 gram, air 110 ml atau tiga gelas
Cara: semua bahan dicuci lantas direbus dengan air hingga tersisa kurang lebih 2 gelas. Diminum 1 kali sehari, diulang selama 7 hari
Pelancar Haid
Bahan: daun kemuning 3 gram atau 1/2 genggam, daun pacar kuku 3 gram atau 1/2 genggam, temu lawak 4 gram atau 1 jari, air tiga gelas
Cara: semua bahan dipotong-potong dan dicuci. Tambahkan 3 gelas air bersih lalu direbus sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas. Minumlah selama tiga hari dan lihat hasilnya.
Bisul
Bahan: akar kemuning kering sebanyak 30 gram dicuci dan dipotong-potong seperlunya, 3 gelas air bersih.
Cara: rebus akar sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
Melangsingkan Badan
Bahan: daun kemuning 1 genggam, daun pace 1 genggam, bangle/temu giring 1/2 jari kelingking, air secukupnya
Cara: semua bahan ditumbuk halus tambahkan 1 cangkir air masak sambil diaduk rata. Peras dengan sepotong kain, air yang terkumpul diminum sekaligus pada pagi hari sebelum makan. Lama pengobatan dicoba selama 7 hari, untuk pemeliharaan diminum 2 kali seminggu dan tiap kali minum 1/4 cangkir
Kulit Kasar
Bahan: daun kemuning segar sebanyak 30 g, air bersih 1 gelas
Cara: daun ditumbuk sampai lumat. Tambahkan air bersih 1 gelas sambil diaduk rata. Bahan tersebut lalu dilulurkan pada kulit sebelum tidur.
Sakit Gigi
Minyak yang keluar dari kulit batang kemuning yang dibakar diteteskan ke dalam gigi yang berlubang.
Infeksi Saluran Kecing
Bahan: daun kemuning segar sebanyak 35 gr dicuci lalu tambahkan 3 gelas air bersih.
Cara: rebus sampai airnya tersisa separonya. Setelah dingin disaring dan diminum 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
Memar
Bahan: kemuning dan daun kaca piring, masing-masing daun segar, sama banyak.
Cara: dicuci lalu digiling halus. Tambahkan sedikit arak sambil diaduk di atas api. Hangat-hangat ditempelkan pada bagian tubuh yang memar.
(REDI MULYADI)***