KEBUTUHAN tanaman terhadap unsure kalium cukup tinggi dan akan menunjukkan gejala kekurangan apabila kebutuhannya tidak mencukupi. Walau fungsi kalium lebih bersfat sebagai katalisator,tapi kalium mempu nyai peranan penting terhadap peristiwa-peristiwa fisiologi seperti metabolisme karbohidrat (pembentukan,pemecahan dan translokasipati); metabolisme nitrogen dan sintesa protein; mengaktifkan enzim; mempercepat pertumbuhan jaringan meristem dan hal- hal yang berhubung an dengan air.
Peranan kalium ini bisa dilihat dalam berbagai bentuk gejala tubuh. Kekurangan kalium akan menyebabkan produksi tanaman,resisten terhadap penyakit dan kualitas buah menurun.Kalium diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K+ dan dijumpai dalam berbagai kadar dalam tanah,bentuk kalium tersedia bagi tanaman terdapat di tanah dalam jumlah kecil.Karena itu,pemupuan kalium bagi tanaman yang produksinya diambil secara terus menerus,mutlak diperlukan kalium.Penambahan kalium ke dalam tanah biasanya dalam bentuk pupuk kalium yang larut pada air seperti Kalium klorida,Kalium sulfat,Kalium nitrat dan pupuk-pupuk majemuk lainnya.
MANFAAT ABU TANDAN
Abu tandan bersifat sangat alkalis dan higropis.Karena itu,bila penyimpanan kurang baik akan menyebabkan kadar airnya meningkat dan unsur hara tanamannya menurun.Jadi,semakin lama disimpan,maka bobot abu tandan makin bertambah sehingga hal ini akan mempengaruhi takaran saat pemupukan.Takaran untuk dosis pemupukan,hendaknya dilakukan berdasarkan volume,dan besarnya volume didasarkan berbagai faktor.
Abu tandan memang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk kalium.adapun unsure-unsur dalam abu tandan adalah K2O sebanyak 35040 persen,P2O5 sebanyak 3,4-5 persen,MgO ada 6-9,8 persen,CaO sebanyak 5-5,5 persen,Mn sekitar 200-250 ppm dan B sekitar 800-1.000 ppm.Sementara itu,lamanya penyimpanan dan dosis konversi terhadap KCL antara lain: 0-3 bulan sekitar 1,7 x dosis KCL serta lebih dari 3 bulan sebanyak 2 kali dosis KCL.
Pupuk kalium yang umum digunakan di perkebunan kelapa sawit,adalah pupuk Kalium clorida (KCL) yang mengandung sekitar 60 persen K2O dosis tiap pohpn berkisar 1-3 kg tiap tahun.Selain dari KCL,unsure kalium dapat diambil dari abu tandan yang banyak terdapat di pabrik pengolahan kelapa sawit,dan abu tandan diperoleh dari pembakaran tandan kosong pada invenerator (tungku pembakar).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Marihat (PPM) Medan beberapa waktu lalu,bahwa dasar pertimbangan penggunaan abu tandan sebagai pengganti KCL,terutama bagi pemupukan tanaman kelapa sawit antara lain: 1) harga abu tandan yang murah sehingga dapat menekan biaya pemupukan; 2) pemberian abu tandan dapat meningkatkan keasaman tanah; 3) dalam abu tandan selain unsure kalium juga terdapat unsure Magnesium dan Phospat sehingga dapat mengurangi pemakaian Kieserite dan Rock Phosphat (RP); 4) mencegah terjadinya akumulasi Clor dalam tanah sebagai akibat sampingan dari penggunaan KCL.
SEKALI SETAHUN
Penggunaan abu tandan sebagai pupuk KCL sebaiknya hanya diberikan setahun sekali.Kalau dalam satu tahun dilakukan dua kali pemupukan,maka pemupukan dengan KCL dan pemupukan kedua dengan abu tandan atau sebaliknya.
Sedangkan banyaknya abu tandan yang diberikan dikonversikan dengan pupuk KCL yang biasa dipakai,konversi ini juga tergantung pada lamanya abu tandan disimpan,yakni bobot au tandan yang baru keluar dan inceneratorpada temperature 25oC.
Penggunaan abu tandan ini diharapkan akan lebih membantu para petani kelapa sawit dalam memelihara tanamannya.Sementara mengenai pengadaannya hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan kerjasama dengan pabrik pengolahan kelapa sawit yang terdapat di lokasi keun atau yang menampung buah dari perkebunan.
Adapun cara pemberian abu tanda pada tanaman kelapa sawit,yakni abu tandan ini dapat diberikan sama seperti halnya dengan pupuk lainnya,dengan cara disebarkan di sekitar bokoran atau piringan kelapa sawit.(REDI MULYADI)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar