Senin, 12 Oktober 2009

Petani Manggis di Kab.Tasik Hadapi Panen



PETANI BERDASI.Com

Selama ini, Kabupaten Tasikmalaya wilayah selatan dikenal sebagai penghasil buah manggis kualitas bagus, hingga bisa mengekspor ke sejumlah negara dalam jumlah banyak. Pada musim kemarau kali ini, para petani manggis sudah siap-siap menghadapi panen usahataninya.

“Musim kemarau justru saatnya panen manggis bagi para petani. Sebab, tanaman manggis biasa berbuah pada saat mulai musim kemarau, hingga dua bulan kemudian sudah bisa dipetik,”ungkap Wawan Gunawan, warga Desa simpang Kecamatan Bantarkalong.

Kalau lagi musim panen manggis, menurut Wawan, para pedagang di sepanjang Jl.Kawalu hingga Cipatujah akan terlihat menjajakan buah manggis di kios-kiosnya. Harga buah manggis yang dijual para pedagang itu pun relative murah, misalnya untuk satu gantung berisi 10 buah, harganya berkitar antara Rp.7.500 sampai Rp.10.000.

“Bahkan, kalau sedang musim panen raya, harga buah manggis di sini sangat murah. Apalagi kalau kita membelinya langsung dari para petani,”tuturnya.

Beberapa kecamatan yang menjadi sentra buah manggis di wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya itu antara lain Sukaraja, Cibalong, Bantarbalong, Mangunreja, Jatiwaras, Sodonghilir, Salopa, Puspahiang dan Salawu. Namun, pasar manggis Tasikmalaya terpusat di Kecamatan Puspahiang.

Keterangan yang diperoleh PETANI BERDASI.Com dari Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya menyebutkan, bahwa di Kecamatan Puspahiang terdapat lahan tanaman buah manggis seluas kurang lebih 25 hektar, serta volume penjualan yang dapat dicapai sebesar 212 ton per tahun. Namun, volume tersebut dinilai masih sangat jauh dari kebutuhan ekspor yang mencapai rata-rata 250 ton per bulan.

“Karena itu, prospek usahatani tanaman manggis cukup cerah, dan menguntungkan para petani. Apalagi sekarang buah manggis asal Tasikmalaya sudah bisa dipasarkan ke luar negeri,”ujar Ir.Yadi Rustiadi, Kepala BPP Sodonghilir.(REDI MULYADI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar