Minggu, 04 Oktober 2009

BUDIDAYA TOMAT TAIWAN MENGUNTUNGKAN



JENIS tomat yang banyak disukai konsumen adalah Tomat Taiwan (TW) karena tahan disimpan relatif lama yang disebabkan jenis tomat ini tidak banyak mengandung air.Tomat ini disebut Tomat Taiwan karena benihnya berasal dari negeri Taiwan.Karena tomat TW disukai konsumen,maka permintaan pasar terbuka lebar dan harganya pun cukup tinggi.

Budidaya tomat TW akan menguntungkan bila dilakukan secara intensif. Dengan biaya produksi Rp. 10 juta per hektar akan diperoleh akan diperoleh keuntungan berkisar antara Rp.10 juta – Rp.20 juta.Perhitungannya,yakni dalam 1 hektar akan diperoleh 20 ton tomat dengan harga antara Rp.l.000 – Rp.1.500/kg.Karena dari hasil penjualan tomat TW akan diperoleh Rp.20 juta – Rp.30 juta.Hasil penjualan setelah dikurangi biaya produksi sebesar Rp.10 juta maka akan diperoleh keuntungan Rp.10 juta – Rp.20 juta.Adapun besar-kecilnya keuntungan tersebut sangat tergantung dari harga tomat di pasaran.

Bahkan,keuntungan besar akan diperoleh apabila petani dapat mengatur waktu penanamannya dan jangan dijual pada satu pasar saja.Artinya, penanamannya tidak dilakukan secara serentak dengan petani tomat lain. Sebab,penanaman yang serentak akan menghasilkan panen yang sama,sehingga akan menurunkan harga komoditi hortikultura tersebut. Dan lebih rugi lagi,jika penjualannya terpusat pada pasar yang sama,karena bisa mengakibatkan over suplai dan harganya pun jatuh.Jadi,supaya budidaya tomat memberi keuntungan besar,maka petani harus bisa mengatur waktu tanam dan memasarkannya.

BUDIDAYA

Budidaya tanaman tomat TW sebenarnya tidak terlalu sulit karena tidak berbeda dengan budidaya jenis tomat umumnya.Sebagaimana komoditi hortikultura lain,supaya usahatani tanaman tomat TW bisa diperoleh hasil yang optimal,maka tanamlah pada tempat yang cocok untuk hidupnya.

Sementara daerah yang dinilai sesuai dengan penanaman tomat TW adalah di dataran tinggi yang tanahnya sedikit berpasir,gembur dan banyak mengandung humus dengan pH tana 5-6.Selain itu,kondisi tanahnya tidak banyak mengandung air,karena bisa mengakibatkan busuknya akar tanaman. Adapun factor iklimnya yakni tempat yang mempunyai suhu 18-25 derajat Celcius dan cukup mendapatkan sinar matahari.Selama pertumbuhan, sebaiknya tanaman tomat TW jangan sampai sering terkena hujan.

Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam budidaya tanaman tomat TW antara lain: Pertama-tama,yakni benih tomat disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian.Untuk tempat persemaiannya dapat menggunakan box atau disemaikan langsung di lahan persemaian yang sudah disediakan.

Kalau disemaikan langsung di tanah,maka tanah tersebut harus digemburkan dulu,kemudian diberi pupuk kandang yang dicampur rata. Sedangkan ukuran bedeng persemaian 1 x 2 meter dan tinggi 30 cm.Lokasi persemaian harus diberi atap untuk mencegah sinar matahari yang terlalu panas dan untuk menghindari terapan air hujan.Setelah tempat persemaian siap,maka benih tomat TW disebarkan secara merata di permukaan tanah.

Setelah umur 10-15 hari,bibit tomat TW dipindahkan ke dalam polybag dan dibiarkan dan dibiarkan sampai umur 25 hari.setelah umur kurang lebih 25 hari,barulah bibit ditanam di lahan penanaman.selama bibit dalam persemaian dan polybag perlu disiram pakai gembor yang lubangnya halus supaya tidak merusak kedudukan bibit.

Sambil menunggu bibit siap untuk ditanam,petani mempersiapkan lahan penanamannya,yakni mula-mula lahan dicangkul sampai gembur kemudian dibuat bedengan berukuran 1 x 1,5 meter dan panjangnya disesuaikan dengan keadaan lahan.Selain itu, di antara bedengan dibuat parit untuk mengalirkan air yang berlebihan,dan memudahkan orang berjalan ketika merawat tanaman.

Langkah selanjutnya,bersamaan dengan pengolahan tanah dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang dan pupuk buatan.Pupuk kandang yang diberikan yakni kotoran sapi atau kotoran kambing seanyak 24 ton, kotoran ayam 4 ton,ZA sebanyak 45 kg,TSP sebanyak 45 kg dan KCL sebanyak 70 kg.

Kemudian setelah bibit tanaman dan lahannya siap,barulah dilakukan penanaman,dan penanamannya sebaiknya dilakukan 2 bulan sebelum musim penghujan berakhir,agar pada musim kemarau tanaman tomat TW sudah berbuah.Buah yang muncul pada musim kemarau memungkinkan buah kurang mendapat serangan hama penyakit seperti buah yang muncul pada musim penghujan.Bibit ditanam dengan jarak 40 x 70 cm.Pada waktu bibit ditanam,polybag disobek terlebih dahulu,kemudian bibit ditanam sampai tanahnya terbenam.

PEMELIHARAAN

Pemeliharaan tanaman tomat TW yang harus dilakukan oleh petani diantaranya yakni pemberian ‘turus’ ajir,pemupukan dan pengendalian hama penyakit.Pemberian ajir ini diperlukan supaya tanaman tumbuh tegak dan buah tidak menyentuh tanah,buah mudah kena penyakit yang berasal dari tanah.Setelah tanaman diberi 1 ajir kemudian diikat menyilang dengan ajir di lain guludan.Jika perlu ajir ditambah sesuai kebutuhan.

Dalam satu musim tanah dilakukan 3 kali pemupukan.Pupuk dasar diberikan pada saat pengolahan tanah.Pemupukan kedua dilakukan pada saat tanaman mulai berbunga dan pemupukan ketiga ketika buah tomat TW sebesar kelereng.

Sebelum dilakukan pemupukan kedua dan ketiga,tanaman tomat TW disiangi terlebih dahulu supaya bersih dari rerumputan yang ada.Dengan demikian,pupuk yang diberikan dapat diserap tanaman secara efektif. Adapun banyaknya pupuk yang diberikan baik pada pemupukan kedua dan pemupukan ketiga masing masing ZA 40kg,TSP 40 kg dan KCL 65 kg per hektar.Namun,dosis tersebut disesuaikan pula dengan kesuburan tanah yang digunakan penanaman.Pupuk ditaruh dalam alur yang dibuat dekat barisan tanaman ,kemudian ditutup tanah.

Selanjutnya waktu melakukan pemupukan kedua sekaligus dilakukan pembumbunan tanah di sekitar barisan tanaman.setiap barisan tanaman membentuk satu guludan.Maksud pembumbunan ini supaya akar tumbuh lebih baik yang akhirnya tanaman tomat TW pun bisa tumbuh subur.

HAMA & PENYAKIT

Hama yang sering menyerang tanaman tomat ummnya adalah ulat buah (Heleothis armigera) dan penyakitnya adalah busuk daun (phythopthora infestans).Untuk mengatasi hama dan penyakit ini,petani bisa menggunakan pestisida yang dianjurkan.Adapun tata cara penggunaan pestisida ini dapat dibaca pada label pembungkusnya.

Proses penyemprotan pestisida harus dihentikan 2 minggu sebelum panen tomat supaya buah yang dipanen itu tidak mengandung residu pestisida yang dapat membahayakan kesehatan konsumen.

Tanaman tomat TW sudah bisa dipetik buahnya sekitar umur 105 hari atau sudah cukup tua untuk dipanen.Selain itu,pemanenannya dilakukan secara bertahap,yakni tergantung pada ada tidaknya buah tomat yang matang siap dipasarkan.*****REDI MULYADI

1 komentar: